Kerja Akal

Akal bekerja sesuai dengan konsep kebenaran. Nafsu dan kepentingan pribadi menjadi penyebab akal terhijabi dari kebenaran dan memilih untuk terkurung dalam sesuatu yang tidak perlu.

Akal bekerja untuk menuntun kepada kebenaran, bukan pada subtansi materi, tapi pada konsep. Contohnya ketika akal menentukan aksioma 1+1 = 2. Satu kayu ditambah satu kaya hasilnya adalah dua kayu. Bukan berarti jika kayunya tidak ada, kemudian satu ditambah satu tidak sama dengan dua. Meskipun percobaan empirik yang dilakukan adalah penjumlahan materi satu kayu ditambah satu kayu.

Mungkin dan Tidak Mungkin
Mungkin dan tidak mungkin adalah konsep yang dimiliki oleh akal yang banyak terpengaruhi oleh kepentingan dan pengalaman. Banyak orang yang menentukan mungkin dan tidak mungkin berdasarkan pengalaman, dan bukan pada kebenaran. Contohnya, apakah mungkin orang mati hidup lagi? beberapa orang akan mengatakan tidak mungkin, sebab mereka tidak pernah menjumpai. Aneh, mereka hanya penonton tapi mengatakan tidak mungkin, padahal tidak memiliki peran/kemampuan dalam menghidupkan/mematikan.

Kadang manusia lancang mengatakan tidak mungkin seolah-olah dia berkuasa atas segala sesuatunya. Perhatikan konsep SPO berikut ini.

“Zilong membuat mobil”

Namun ketika mobil buatan zilong hancur, beberapa orang akan mengatakan mobil tersebut tidak akan bisa kembali seperti sedia kala. Orang tersebut mengatakan hal tsb karena orang tersebut tidak bisa memperbaiki dan parahnya mewakili peran sebagai pembuatnya.

Subjeknya adalah Zilong, Predikatnya adalah membuat, dan objeknya adalah mobil. Jika yang dimaksud mobilnya bisa kembali lagi seperti sedia kala tanpa subjek, maka hal tersebut tidak mungkin, tapi jangan lupakan Subjek yang menguasi objek tersebut.

 

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.